bhoendchiez community: SEBUAH RENUNGAN (Forwarded from Filosofi Hidup)

SEBUAH RENUNGAN (Forwarded from Filosofi Hidup)


sumber : Catatan Sulardi Nur Rakhim

Bagaimanapun kita berusaha berbuat baik, berkata jujur, bertingkahlaku sopan-santun, mengasihi terhadap sesamanya, ternyata masih banyak juga orang yang tidak suka dengan kita ;

Sebaliknya bagaimanapun jahatnya dan tidak jujurnya seseorang dengan orang lain, ternyata masih banyak juga orang yang suka dengan mereka ;
Karena baik dan buruk mendapat porsi dan tempat tersendiri dari tiap-tiap orang tuk mensikapinya, karena kebutuhan manusia jualah yang menentukan dan menghakimi semua itu.

Bukankah dalam percaturan hidup tidak ada kawan dan lawan yang abadi, kecuali kebutuhan yang abadi. Bukankah demi kebutuhan, seseorang dapat saja dibenarkan dari kesalahan yang telah diperbuatnya, dan dunia tidak kekurangan alasan untuk membenarkannya.



Khusus bagi mereka yang dalam koridor berbuat baik, jangan berharap orang lain pasti akan senang melihat semuanya yang kita lakukan, namun bukan untuk itu pula kita melakukan kebaikan.

Ada baiknya juga kita masa bodo’ dengan segala penilaian orang terhadap kita, tinggal kita bertanya dalam hati, sudah luruskah niat dari kebaikan kita.

Janganlah setiap yang kita lakukan baik dilatarbelakangi mengharapkan pujian, sanjungan orang lain, karena perbuatan baik itu sesungguhnya tidak memerlukan pujian dari orang lain. Semakin besar kita mengharapkan sesuatu penilaian baik dari manusia terhadap kebaikan kita, boleh jadi semakin besar beban kekecewaan yang mereka berikan ;

Begitu juga dalam kita menyembah Tuhan, serta melakukan banyak kebaikan, sebaiknya janganlah motivasi kita melakukan semua itu karena menginginkan agar kita dimasukkan TUHAN ke dalam “Syurga” Nya, atau karena kita takut masuk ke dalam “Neraka” NYA. Kalau itu alasannya sungguh terasa kurang bijak, karena begitu pamrihnya kita.

Sebaiknya sembahlah TUHAN dengan alasan tunggal yaitu, semata karena kita membutuhkan TUHAN dan berharap keredhoan Nya, bukan alasan karena “Syurga dan Neraka”.
Dan lakukanlah kebaikan terhadap sesama manusia, karena kita merasa kebaikan itu keperluan kita karena ia mendatangkan manfaat terhadap sesama manusia guna terciptanya kedamaian dan keseimbangan yang sangat dibutuhkan semua makhluk ciptaan Tuhan.

Biarlah Masalah “syurga” dan “neraka” kita serahkan saja kepada keadilan dan kearifan Tuhan semata, dan kita kesampingkan untuk tidak dijadikan alasan dalam ibadah kita saat menyembah TUHAN.

Benar kata Imam Ghazali, banyak orang beramal dan berbuat baik menjadi tersesat karena mereka tidak memiliki ketulusan hati.

Sesungguhnya hanya orang-orang yang tulus dan sabar dalam berbuat kebaikan sembari mengharap keredhoan Nya yang dapat memenangkan perjuangan hidup ini.

1 komentar:

whynugraha mengatakan...

betul pak
emang kadang kita selalu berkata jujur tapi malah dibilang bohong atau tidak disukai begitupun sebaliknya ..
tapi biarlah semuanya dinilai dengan apa yang kita perbuat hehehe

betul gak sih pak

wahyu N (1994)
kopiitem009@yahoo.co.id
whynug009@gmail.com
http://www.kosongkosongsembilan.blogspot.com/

Posting Komentar

Terima Kasih.. Anda Telah Bersedia Datang Disini...